Pages

Tuesday, May 31, 2016

Faktor Psikologis Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis Gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi dan kehilangan berat badan. Hiperemesis Gravidarum  merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda. Kehamilan merupakan keadaan yang relatif baru, khususnya bagi wanita yang baru mengalami pertama kali (primigravida), karena banyak terjadi perubahan pada tubuh ibu baik secara anatomi maupun fisiologi perut membesar semakin berat, terasa gerakan janin didalam perut, sesak nafas dan lain-lain yang mempengaruhi rasa nyaman ibu dan psikologi.
            Perubahan-perubahan tersebut tidak jarang menimbulkan rasa takut dan tidak percaya diri. Ketakutan terhadap kehamilan merupakan reaksi yang fisiologis  dan kebanyakan muncul sebagai hyperemesis, kurang tidur, his yang berlebihan nyerinya bahkan sampai menimbulkan stress menjelang persalinan. Disamping itu calon ibu sering mendengar cerita-cerita yang berlebihan mengenai bahaya kehamilan dari orang-orang sekitarnya karena kurangnya pengetahuan.

            Mengetahui hal tersebut dukungan dari suami, orang terdekat dan keluarga sangat diperlukan bagi calon ibu/ibu hamil. Bagitu pula selama atenatal care hendaknya terjalin hubungan therapartik antara dokter ataupun bidan dengan klien supaya timbul kedekatan dan kepercayaan ibu hamil terhadap dokter ataupun bidan sehingga mempermudah mengatasi masalah yang dialami klien.
Mual dan muntah terjadi dalam 50-90% kehamilan. Gejalanya biasanya dimulai pada gestasi minggu 9-10, memuncak pada minggu 11-13, dan berakhir pada minggu 12-14. Pada 1-10% kehamilan, gejala dapat berlanjut melewati 20-22 minggu. Hiperemesis berat yang harus dirawat inap terjadi dalam 0,3-2% kehamilan.
Di masa kini, hiperemesis gravidarum jarang sekali menyebabkan kematian, tapi masih berhubungan dengan morbiditas yang signifikan.

  1. Mual dan muntah mengganggu pekerjaan hampir 50% wanita hamil yang bekerja.
  2. Hiperemesis yang berat dapat menyebabkan depresi. Sekitar seperempat pasien hiperemesis gravidarum membutuhkan perawatan di rumah sakit lebih dari sekali.
  3. Wanita dengan hiperemesis gravidarum dengan kenaikan berat badan dalam kehamilan yang rendah (7 kg) memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan neonatus dengan berat badan lahir rendah, kecil untuk masa kehamilan, prematur, dan nilai Apgar 5 menit kurang dari 7.
          Kehamilan merupakan salah satu ekspresi perwujudan diri, perwujudan identitas sebagai calon ibu dan ayah. Kebanggaan tersendiri bagi wanita dan mewujudkan feminisme, dan untuk menunjukkan jati diri seorang wanita tersebut kadang kadang memrlukan biaya yang tidak sedikit, lagipula dengan adanya program KB ini maka keselamatan dalam kehamilan sangat diperhatikan. Seorang wanita hamil tidak hanya mengalami proses proses somatik, tetapi juga mengalami implikasi implikasi psikologik yang mendalam dan membekas. 
            Perkembangan proses somatik banyak ditentukan oleh keadaan anatomik dan fisiologi, sedang sifat sifat pengalaman fisiologis sangat erat hubungannya dengan perasaan ibu terhadap dirinya sendiri, terhadap anak yang dikandungnya, terhadap suaminya, dan juga terhadap lingkungan sekitarnya. Kehamilan dan persalinan adalah salah satu rantai kejadian dalam perkembangan manusia dari lahir sampai mati. Dan setiap perubahan perubahan kehidupan merupakan stressor pada kehidupan. Pada sebagian wanita, kehamilan dan persalinan merupakan stressor yang minimal dan sebagian besar merupakan saat yang membahagiakan dalam kehidupan. Kemampuan dalam menghadapi keadaan tersebut tergantung pada usia, pendidikan, maturitas, kepribadian, pengalaman kehamilan dan persalinan sebelumnya, dan keadaan sosial ekonomi. 
         Perasaan cemas seringkali menyertai kehamilan terutama pada seorang ibu yang labil jiwanya. Kecemasan ini mencapai klimaksnya nanti pada saat persalinan. Rasa nyeri pada waktu persalinan sudah sejak dahulu menjadi pokok pembicaraan para wanita. Oleh karena itu banyak calon ibu yang muda belia menghadapi kelahiran anaknya dengan perasaan takut dan cemas. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa wanita wanita yang mengalami kecemasan sewaktu hamil akan lebih banyak mengalami persalinan abnormal. Sekarang disadari bahwa penyakit dan komplikasi obstetrik tidak hanya disebabkan gangguan organik. Beberapa diantaranya ditimbulkan atau diperberat oleh gangguan psikologik seperti hiperemesis gravudarum, abortus, pre eklampsi dan eklampsi, serta persalinan lama. Mengingat kecemasan mempunyai akibat yang buruk pada kehamilan maka perlu dilakukan tindakan pencegahan dan pengobatan bila diperlukan agar tidak menimbulkan komplikasi dan penyakit pada kehamilan. 

No comments:

Post a Comment